PROFIL
Diposting oleh Buddy Penta
KETUA JURUSAN PENDIDAKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN UNIVERSITAS MADURA
Kenal dengan sosok kartini, Dewi Sartika atau Susi Susanti? Mereka adalah sosok yang menelurkan paham emansipasi bagi perempuan. Mereka menunjukkan bahwa kehidupan seorang wanita bukan hanya berkutat didapur. Satu paham yang sangat mulia pada sat itu.
Kodrat sebagai perempuan bukan suatu halangan yang mendasari sesorang untuk mencapai puncak aktualisasi diri. Paham emansipasi mungkin telah mengakar di benak generasi Indonesia saat ini apalagi perempuan. Entah sudah berapa banyak perempuan yang sudah berhasilmencapai kesuksesannya dalam berbagai bidang,hingga mereka dikenal dan di hargai. Bagaimana dengan Sri Indriati Hasanah figure yang menjadi pengisi rubrik profil PENTA di edisi pertama ini?
Wanita yang akrab di panggil ibu Iin oleh mahasiswanya ini lahir di kota Sampang pada tanggal 19 Februari 1980. Wanita yang bersuamikan Bambang Kurnadi dan memiliki seorang putri Najwa Kurnadi sekarang bertempat tinggal di desa Sumedangan Kecamaan Pademawu Kabupaten Pamekasan.
Beliau memulai pendidikannya di SDN Polagan Sampang, Melanjutkan di MTs Negeri Sampang,dan beliau lulus MA Negeri Sampang pada tahun 1998. Dari kecil beliau bercita-cita ingin menjadi guru TK, setelah duduk di bangku sekolah tingkat atas.mulai bimbang karena melihat tugas dan tanggung jawab guru TK yang sangat berat. Akhirnya pada kelas tiga MA ia (bu iin) berubah pkiran namun tetap ingin menjadi seorang guru.
Setelah lulus dari MA, wanita kedua dari dua bersaudara ini, pernah lulus dalam tes UMPTN di Universitas Negeri Jember (UNEJ) di jurusan Fisika. Tetapi tanpa sepengetahuannya beliau didaftarkan PMDK oleh gurunya di STAIN Malang tepatnya di jurusan Matematika. Selama menjadi mahasiswa, beliau aktif di organisasi Lembaga Pers Mahasiswa. Selama pendidikan pasca Sarjana, beliau di biayai oleh beasiswa (BPPS) Dikti. Setelah lulus dan mendapatkan gelar Sarjana Matematika (S.Si) STAIN Malang sekarang Universitas Islam Negeri Malang, beliau langsung melanjutkan ke Magistar Pendidikan Matematika (M.Pd) di Universitas Surabaya dan lulus pada tahun 2006.
Pada akhir tahun 2006, beliau masuk ke Universitas Madura dan menjabat sebagai staf pengajar (dosen tetap) Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dari tahun 2003 hingga sekarang. Beliau juga terpilih dan di percaya menjadi ketua jurusan Pendidikan Matematika (akreditasi B) pada tahun 2007 hingga sekarang. Ibu yang sudah berkepala tiga ini juga pernah menjadi supervisor pengembangan Madrasah Ibtidaiyah di kabupaten Pamekasan pada tahun 2008 sampai 2009 dan bergabung dalam anggota The Indonesian Mathematical Society.
Pada tahun 2007, beliau pernah lulus dalam tes CPNS guru di kabupaten Sampang. Namun beliau tidak mlakukan pemberkasan CPNS. Beliau lebih memilih tetap di Universitas Madura(UNIRA) karena beliau percaya semua sudah ada yang mengaturnya.
Lalu apa saja yang diceritakan wanita dengan nama Sri Indriati Hasanah, dosen tetap Universitas Madura ini pada tim redaksi PENTA di ruang A3 Universitas Madura? berikut cuplikan hasil interview Tim Redaksi PENTA.
Kami dengar ibu langsung masuk di sekolah dasar ,Mengapa ibu langsung masuk ke sekolah dasar,tidak masuk TK dulu ?
Karena di desa ibu dulu tidak ada sekolah TK,makanya ibu langsung masuk SD
Langsung masuk sekolah dasar,tentunya ibu sudah mulai mengukir prestasi. Hingga sampai di perkuliahan dan ibu memperoleh begitu banyak biasiswa. Bagaiman cara ibu memperoleh biasiswa tersebut ?
Selama kuliah ibu mendapatkan empat macam biasiswa,dari Dharmasiswa pada tahun 1999 sampai tahun 2002,Gudang Garam,Jarum, dan dari super Semar.biasiswa dari Dharmasiswa Dn Gudang Garam langsung ibu peroleh,sedangkan biasiswa Jarum dan Super Semar ibu peroleh sendiri dari pengajuan.
Menjadi seorang guru TK adalah cita-cita ibu dari kecil,mengapa ibu sekarang malah menjadi seorang guru Matematika ?
Karena ibu melihat tugas dan tanggung jawab seorang guru TK yang sangat tinggi dan tonggak utama masa depan anak didik,karena merasa tidak mampu,ibu berubah fikiran setelah duduk di bangku kelas 3 MA. Tetapi ibu tetap ingin menjadi seorang guru..
Mengapa demikian?
Karena menjadi seorang guru merupakan pekerjaan mulia dan ada kepuasan di dalam batin ketika ada peserta didik kita yang mengerti apa yang kita ajarkan.
Sebelum di tutup, ada pesan atau harapan untuk mahasiswa khususnya jurusan matematika Universitas Madura?
Untuk mahasiswa Prodi Matematik Universitas Madura jangan berkecil hati, PNS bukkan satu-satunya sumber rezeki, namun yang perlu digaris bawahi kalian harus bersungguh-sungguh dan tekun dalam menuntut ilmu, karena ilmu dapat mengangkat derajat seseorang, itu adalah janji Allah, jika Allah Sudah mengangkat derajat seseorang maka siapa yang bisa menurunkannya. termasuk rezeki maka yakinlah pada Allah SWT, sekali lagi YAKINLAH AKAN HAL ITU ……………………ITU JANJI ALLAH DAN JANGAN RAGUKAN AKAN JANJI-NYA.
This entry was posted on October 4, 2009 at 12:14 pm, and is filed under
5. Profil,
9. Penta Unira,
Buletin Edisi 1
. Follow any responses to this post through RSS. You can leave a response, or trackback from your own site.